main-logo

10 Makanan yang Dilarang untuk Dikonsumsi Ibu Hamil

header-image-18715
author-avatar-18715

Ditinjau oleh

dr. Mutia Winanda, M.Gizi, Sp.GK, Dokter Spesialis Gizi Klinik & Konselor Laktasi

Diterbitkan 1 Des 2022

share-icon

911


Saat hamil ada banyak larangan, terutama makanan yang tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil. Tubuh yang sedang hamil memang rentan terkena penyakit, apalagi penyakit yang tercemar lewat makanan. 





Maka dari itu, saat hamil, Bunda benar-benar harus menghindari beberapa jenis makanan tertentu. Kami akan merangkum sepuluh makanan yang dilarang untuk ibu hamil. Simak baik-baik, ya! 





  1. Sushi




Wanita hamil sangat rentan terhadap infeksi Listeria.  Faktanya, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), wanita hamil memiliki kemungkinan 10 kali lebih besar untuk terinfeksi bakteri Listeria daripada orang biasa. 





Bakteri Listeria dapat ditularkan ke bayi melalui plasenta, bahkan tanpa adanya tanda-tanda penyakit. Hal ini dapat menyebabkan kelahiran prematur, keguguran, dan masalah kesehatan serius lainnya.





Ikan mentah sangat mungkin mengandung bakteri Listeria dan Salmonella. Selain itu, ikan yang belum matang juga mungkin saja mengandung cacing parasit di dalam dagingnya. Apalagi jika penyimpanan ikan mentah tidak steril.





Jadi, bagi Bunda yang sangat menyukai makan sushi atau sashimi, sebaiknya jangan makan dahulu selama hamil. Sushi yang dinyatakan matang juga lebih baik dihindari karena umumnya mereka hanya memprosesnya setengah matang.





  1. Sate ayam atau kambing




Makanan yang dibakar juga dilarang untuk dimakan ibu hamil . Pasalnya, makanan yang dibakar kurang pasti kematangannya sehingga tidak aman. Di samping itu, hati-hati juga mengonsumsi sate yang dibakar dengan arang. 





Makanan yang gosong bersifat karsinogenik dan dioksin yang bisa memicu kanker. Jika makanan tersebut sampai pada bayi, bayi juga akan menerima resiko seperti lahir cacat. 





  1. Steak setengah matang




Steak memang paling enak dimakan dengan tingkat kematangan medium rare atau medium well. Daging masih terasa juicy serta lembut saat digigit. 





Sebenarnya jika steak dimasak dengan kematangan sempurna ( well done ), steak masih bisa dimakan. Namun, steak setengah matang atau masih berwarna pink bagian tengahnya wajib dihindari. 





Makan daging setengah matang atau mentah meningkatkan risiko infeksi dari beberapa bakteri atau parasit, termasuk Toksoplasma, E. coli, Listeria, dan Salmonella.





  1. Ikan atau seafood yang tinggi merkuri




Mengonsumsi ikan atau seafood selama hamil sangat disarankan karena kaya akan vitamin yang bagus untuk perkembangan tubuh dan otak janin. Namun, Bunda perlu berhati-hati untuk tidak mengonsumsi ikan atau seafood yang tinggi merkuri.





Merkuri adalah unsur yang sangat beracun. Zat ini paling sering ditemukan di air yang tercemar. Ikan yang dianggap memiliki merkuri tinggi, antara lain hiu, ikan todak, makarel, tuna (terutama tuna mata besar), marlin, dan ikan tenggiri. 





Memang banyak ikan yang mungkin tidak familiar dan tidak ditemukan di perairan Indonesia. Namun, jika Bunda merasa pernah memakan ikan ini, sebaiknya saat hamil hindari ikan-ikan tersebut.





BACA: Takut Makan Seafood Saat Hamil? Ini Panduannya





  1. Telur setengah matang




Sama halnya dengan ikan dan daging setengah matang, telur setengah matang juga tidak boleh dikonsumsi. Meskipun berada dalam cangkang, bukan berarti telur tidak bisa tercemar bakteri Listeria atau Salmonella. 





Untuk itu, pastikan telur yang Bunda konsumsi selama hamil benar-benar matang sempurna. 





  1. Es krim




Sebenarnya, makan es krim tidak dilarang untuk ibu hamil. Namun, Bunda perlu memperhatikan jenis susu yang dipakai untuk membuat es krim. Ibu hamil dilarang untuk minum susu fresh atau yang belum di pasteurisasi. Jadi, es krim yang dibuat menggunakan susu sapi fresh atau belum di pasteurisasi tentu dilarang juga. 





Es krim yang dibuat dari susu mentah dapat menyebabkan keracunan karena kemungkinan besar terdapat bakteri di dalamnya. Sebelum membeli es krim, tanyakan dahulu jenis susu yang dipakai agar Bunda tidak keracunan.





  1. Buah yang tidak dikupas kulitnya




Permukaan buah dan sayuran yang tidak dicuci dengan benar dapat terkontaminasi dengan beberapa bakteri dan parasit. Kontaminasi dapat terjadi saat produksi, panen, pengolahan, penyimpanan, transportasi, atau ritel. Salah satu parasit berbahaya yang sering ditemukan menempel pada buah dan sayuran adalah Toksoplasma.





Sebagian besar bayi yang terinfeksi bakteri Toksoplasma saat masih dalam kandungan tidak menunjukkan gejala saat lahir.  Namun, sebagian kecil bayi baru lahir yang terinfeksi mengalami kerusakan mata atau otak yang serius saat lahir.





Maka dari itu, untuk meminimalkan risiko yang ada, Bunda perlu mencuci buah dan sayuran dengan benar, mengupasnya, dan memasaknya. 





BACA: Apakah Ada Buah yang Dilarang untuk Ibu Hamil?





  1. Frozen food (seperti sosis dan chicken nugget kemasan)




Frozen food juga rentan mengandung bakteri Listeria dan Salmonella . Meskipun frozen food umumnya sudah dimasak setengah matang dan dibekukan pada suhu tertentu, tetapi bakteri Listeria tetap bisa hidup, apalagi jika penyimpanan tidak tepat. 





Maka dari itu, jika Bunda ingin mengonsumsi frozen food semacam sosis atau chicken nugget, pastikan Bunda menggorengnya dengan tepat dan sesuai instruksi yang ada. 





Lalu, lebih baik Bunda membeli produk dengan kemasan yang bisa langsung habis sekali makan. Karena jika kemasan telah dibuka, kemungkinan bakteri masuk dan bersarang di makanan menjadi lebih besar. 





  1. Kafein




Bunda mungkin salah satu orang yang menyukai minuman, seperti teh, kopi, atau cokelat. Ketiga minuman tersebut merupakan minuman yang mengandung kafein.





Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), ibu hamil disarankan untuk membatasi asupan kafein hingga kurang dari 200 miligram (mg) per hari.





Kafein diserap dengan sangat cepat dan mudah masuk ke dalam plasenta. Asupan kafein yang tinggi selama kehamilan telah terbukti membatasi pertumbuhan janin dan meningkatkan risiko berat badan lahir rendah saat melahirkan.





Jadi, mengonsumsi kafein saat hamil tak masalah, asal Bunda membatasinya dan tidak berlebihan. 





  1. Jeroan




Jeroan adalah salah satu jenis makanan yang memiliki berbagai nutrisi, seperti zat besi, vitamin B12, vitamin A, seng, selenium, dan tembaga. 





Semua vitamin ini baik untuk Bunda maupun bayi dalam kandungan. Namun, mengonsumsi terlalu banyak jeroan juga tidak baik untuk tubuh. Kelebihan jeroan bisa membuat Bunda menerima terlalu banyak vitamin A. Hal ini tidak dianjurkan selama kehamilan.





Mengkonsumsi vitamin A terlalu banyak tidak aman untuk ibu hamil muda karena bisa menyebabkan keguguran. Untuk itu, jeroan hanya boleh dimakan paling tidak satu kali dalam seminggu.





Sumber:





WebMD. 2020. Early Pregnancy Symptoms





Pregnancy Birth&Baby. Foods to avoid when pregnant





Healthline. 2020. 11 Foods and Beverages to Avoid During Pregnancy - What Not to Eat


Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi

Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi
footer-main-logo
appstore-logogoogleplay-logo
appstore-logogoogleplay-logo

Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010