main-logo
header-image-16628
author-avatar-16628

Ditinjau oleh

dr. Fella Halimah Pratami, Sp.OG, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi

Diterbitkan 9 Agt 2022

share-icon

158


Operasi Caesar adalah alternatif melahirkan selain kelahiran normal. Salah satu hal paling sering ditanyakan oleh Bunda adalah berapa lama operasi Caesar berlangsung. Yuk, pelajari bersama-sama di bawah ini. 





Faktor Pemicu Operasi Caesar





plasenta akreta




Persalinan Caesar ( C-section ) adalah prosedur pembedahan yang digunakan untuk melahirkan bayi melalui sayatan di perut dan rahim.





Sebagian Bunda secara sengaja memilih kelahiran caesar. Sebabnya adalah ingin menyesuaikan dengan waktu cuti atau tanggal tertentu. Namun, beberapa Bunda memilih kelahiran Caesar karena khawatir dengan rasa sakit saat menempuh persalinan normal.





Namun sebagian Bunda lain harus menjalani kelahiran Caesar karena alasan tertentu. Beberapa penyebabnya meliputi:





  • Riwayat melahirkan Caesar sebelumnya.
  • Riwayat operasi mioma sebelumnya.
  • Posisi janin melintang (transverse lie). 
  • Posisi janin sungsang.
  • Pecah ketuban.
  • Kemajuan proses persalinan terhambat.
  • Ukuran kepala atau tubuh bayi terlalu besar untuk lahir melalui vagina.
  • Timbul komplikasi di awal kehamilan.
  • Ibu mengalami masalah kesehatan yang berisiko membahayakan dirinya, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, atau penyakit jantung.
  • Ibu mengalami masalah kesehatan yang berisiko menular pada bayi, seperti herpes genital maupun HIV.
  • Ibu bertubuh pendek karena biasanya memiliki ukuran panggul yang kecil.
  • Ada masalah dengan plasenta, seperti solusio plasenta maupun plasenta previa.
  • Ada masalah dengan tali pusar bayi.
  • Bayi mengalami kelainan kongenital.
  • Sedang hamil anak kembar dua, tiga, atau lebih.
  • Bunda memiliki masalah pada rahim maupun mioma yang menghalangi leher rahim (serviks).




Jenis Kelahiran Caesar





hamil lagi setelah caesar




Jenis operasi Caesar dikategorikan berdasarkan sayatan yang dilakukan pada perut. Kedua jenis itu adalah potongan klasik dan potongan bikini. Berikut perbedaannya:





Operasi Caesar sayatan bikini





Jenis operasi Caesar ini lebih populer karena bekas sayatan akan terlihat lebih baik saat sudah sembuh, dan mengurangi rasa sakit setelah operasi.





Pada operasi Caesar jenis ini, dokter membuat sayatan dari satu sisi perut ke sisi lainnya, tepat di atas garis rambut kemaluan. Bekas luka biasanya akan terlihat di garis bikini wanita.





Jika potongan bikini digunakan pada perut, dokter bedah dapat membuat sayatan melintang pada bagian segmen bawah rahim, yang disebut sayatan uterus transversal rendah atau Lower Segment Caesarean Section (LSCS).





Wanita yang memiliki LSCS cenderung dapat mencoba persalinan normal setelah operasi caesar, tentunya dengan petunjuk dokter kandungan.





Operasi Caesar klasik





Pada jenis operasi Caesar klasik, sayatan perut dibuat secara vertikal dari tepat di bawah pusar ke atas garis bikini.





Saat potongan ini dilakukan, dokter bisa membuat sayatan melintang/horizontal pada segmen bawah rahim atau bisa juga membuat sayatan berbentuk vertikal. Ketika yang dilakukan adalah sayatan vertikal pada rahim, inilah yang disebut operasi Caesar klasik.





Sehingga bila Bunda mendapati luka sayatan perut Bunda berbentuk vertikal, Bunda diharapkan memastikan kembali jenis sayatan yang dilakukan dokter pada rahim Bunda.





Wanita yang menjalani operasi Caesar klasik tidak disarankan mencoba persalinan normal di kehamilan selanjutnya karena risiko tinggi terjadinya robek pada rahim yang bisa menyebabkan komplikasi hingga kematian ibu dan janin.





Metode sayatan rahim melintang umumnya lebih aman dan memiliki peluang lebih kecil untuk terbuka kembali pada kehamilan berikutnya.





Risiko Kelahiran Caesar





penyebab caesar




Walau tampak lebih simpel dan tidak menguras tenaga Bunda dibandingkan kelahiran normal, operasi Caesar memiliki beberapa risiko kelahiran baik bagi bayi maupun Bunda.





Risiko untuk bayi meliputi:





Masalah pernapasan 





Bayi yang lahir dengan operasi Caesar terjadwal lebih mungkin mengalami takipnea transien yaitu masalah pernapasan yang ditandai dengan pernapasan cepat yang tidak normal selama beberapa hari pertama setelah lahir.





Cedera bedah





Meskipun jarang, torehan yang tidak disengaja pada kulit bayi dapat terjadi selama operasi.





Risiko untuk Bunda meliputi:





  • Infeksi pascaoperasi
  • Infeksi luka operasi
  • Perdarahan pascapersalinan
  • Reaksi terhadap anestesi
  • Gumpalan darah 
  • Cedera bedah




Prosedur Kelahiran Caesar





tanda persalinan




Pada awal prosedur operasi Caesar, Bunda akan diberikan anestesi. Kemudian layar atau tirai steril akan digunakan untuk melindungi lingkungan steril dari lokasi sayatan. 





Perut Bunda kemudian akan dibersihkan dengan antiseptik, dan Bunda mungkin akan menggunakan masker oksigen di mulut dan hidung untuk meningkatkan oksigen ke bayi.





Dokter kemudian akan membuat sayatan melalui kulit dan ke dinding perut. Sayatan sepanjang 7 hingga 10 sentimeter kemudian dibuat di dinding rahim. 





Saat itulah bayi kemudian dapat dikeluarkan melalui sayatan. Setelah bayi dikeluarkan, tali pusar bayi kemudian dipotong, plasenta dikeluarkan, dan kemudian sayatan ditutup.





Berapa lama proses ini berlangsung? Operasi Caesar biasa memakan waktu sekitar 30-60 menit. 





Namun, ada berbagai jenis situasi darurat yang dapat timbul selama persalinan. Dalam beberapa kasus, persalinan Caesar akan terjadi sangat cepat, dengan bayi dilahirkan hanya dalam waktu 15 hingga 20 menit, di luar tambahan waktu menjahit rahim dan perut. Ini adalah operasi Caesar darurat. 





Mengatasi Takut Operasi Caesar





berapa lama operasi caesar berlangsung




Rasa cemas karena harus mengalami operasi besar adalah wajar. Berikut beberapa cara yang dapat Bunda lakukan untuk mengurangi rasa takut pada operasi Caesar:





Cari tahu tentang operasi Caesar





Kadangkala, bayangan yang ada di pikiran jauh lebih buruk daripada kenyataan. Daripada mencari tahu dan menerka-nerka risikonya sendiri, temui dokter dan ajaklah berdiskusi sambil menenangkan diri bersama ahlinya.





Meditasi rutin sebelumnya





Untuk menenangkan batin dan mempersiapkan diri menjelang hari-H, Bunda bisa mencoba bermeditasi selama masa kehamilan. Coba luangkan waktu sekitar 10-15 menit setiap harinya, lakukan dalam kurun waktu 3 bulan sebelum perkiraan waktu melahirkan.





Setel musik sebelum melahirkan





Mendengarkan musik yang disetel di ruang operasi tak hanya membuat Anda lebih tenang, namun dokter, perawat dan bidan yang bertugas pun juga bisa menjadi lebih rileks. Bawa earphone dan minta ijin untuk mendengarkan musik selama operasi berlangsung.





Ajak ngobrol suami atau orang sekitar





Berbagi rasa takut dan ketegangan dengan orang lain akan meredakan gejala. Bunda dapat bercerita dengan suami, atau sesama Bunda selama masa kehamilan untuk berbagi cerita. 





Datang ke rumah sakit lebih awal





Datang ke rumah sakit lebih awal membuat Bunda memiliki waktu untuk beradaptasi dan mempersiapkan segalanya dengan lebih santai. Biasanya, persiapan operasi akan membutuhkan waktu 2 jam, jadi sebaiknya Bunda dapat hadir 3 jam sebelum operasi berlangsung. 





Bila Bunda telah memutuskan bahwa operasi Caesar adalah keputusan terbaik yang Bunda pilih, teguhlah pada pendirian. Setiap kelahiran ada risikonya masing-masing.





Namun risiko dapat diminimalisir dengan tindakan pencegahan seperti menjaga kandungan selama masa kehamilan dan rajin memeriksakan diri ke dokter.









Sumber:





Hello Sehat. 2021. 5 Tips Mengatasi Rasa Takut dan Cemas Menjelang Operasi Caesar.





Orami. 2020. Ketahui Jenis Operasi Caesar dan Metode Penutupan Lukanya.





Cleveland Clinic. 2018. Cesarean Birth (C-Section).





Mayoclinic. C-section.










Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi

Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi
footer-main-logo
appstore-logogoogleplay-logo
appstore-logogoogleplay-logo

Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010