main-logo
header-image-8345
author-avatar-8345

Ditinjau oleh

dr. Mutia Winanda, M.Gizi, Sp. GK, Dokter Spesialis Gizi Klinik dan Konselor Laktasi

Diterbitkan 12 Sep 2023

share-icon

236


Bulan Ramadhan sudah di depan mata. Ibu menyusui yang beragama Islam pasti banyak bertanya, bagaimana caranya menunaikan ibadah puasa tanpa mengurangi nutrisi untuk janin di kandungan. Tenang, Bun. Menurut hasil penelitian Neville et. al. (1993) dan Tigas et. al. (2002) menunjukkan, bahwa puasa dengan durasi yang pendek tidak akan mengganggu produksi ASI pada ibu menyusui. 





Ikuti, yuk, panduan menyusui saat puasa berikut agar lebih yakin menjalankan ibadah!





Minum Air Putih Cukup





menyusui saat puasa
Foto: freepik.com




Salah satu hal yang wajib Bunda perhatikan selama menyusui saat puasa adalah asupan air. Pastikan Bunda mengonsumsi sebanyak 2,5-3 liter atau sebanyak 10-12 gelas ditambah dengan cairan lainnya yang Bunda dapatkan dari kuah sup, jus, atau susu.





Kekurangan air dapat menyebabkan dehidrasi yang berpengaruh pada produksi ASI. Bunda dapat memulai untuk memenuhi kebutuhan air minum yang cukup dua hari sebelum puasa, untuk memastikan Bunda tidak dehidrasi di awal berpuasa.





Hindari Minum Kopi, Teh, atau Minuman Berwarna Lainnya





Dengan berkurangnya waktu minum pada saat berpuasa, Bunda disarankan untuk fokus mengonsumsi air putih saja. Lagipula minuman dengan kandungan kafein dan karbonat memiliki efek sering buang air kecil yang membuat cairan tubuh berkurang dengan lebih cepat.





Jaga Asupan Kalori





Ibu menyusui membutuhkan asupan ekstra kalori sebanyak 700 kalori yang terdiri dari 500 kalori dari asupan makanan Bunda, dan 200 kalori dari cadangan lemak dalam tubuh. 





Dengan kebutuhan tersebut, Bunda tetap harus menjaga asupan makanan yang berasal dari menu seimbang seperti 50% karbohidrat, 30% protein, dan 10-20% lemak. Walau berpuasa, Bunda dapat mengonsumsi kebutuhan tersebut pada saat sahur, berbuka, dan sebelum tidur.





Tetap Sering Menyusui dan Memerah





menyusui saat puasa
Foto: freepik.com




Ibu yang berpuasa dapat terus menyusui dan memerah ASI. Mungkin produksi ASI akan berkurang pada siang hari, namun pada saat berbuka biasanya produksi susu berlimpah. 





Manfaatkan momen ini dengan menyusui dan memerah ASI. Semakin sering Bunda menyusui dan memerah ASI, produksi ASI juga akan semakin bertambah.





Sangat dianjurkan untuk tetap menyusui atau memerah pada malam hari karena saat malam hari hormon prolaktin yang merangsang produksi ASI mencapai kadar tertinggi pada malam hari. Dengan demikian produksi ASI Bunda akan tetap terjaga meskipun sedang berpuasa.





Cukup Istirahat





Wajar bila pada saat menyusui saat puasa Bunda merasa lemas. Apalagi bila Bunda merawat si Kecil tanpa bantuan suster. 





Pergunakan waktu saat si Kecil tidur agar Bunda dapat beristirahat. Bunda disarankan untuk tidur selama satu sampai dua jam untuk mengumpulkan tenaga.





Diskusikan dengan suami atau keluarga terdekat untuk bergantian menjaga si Kecil sementara Bunda tidur. Hindari aktivitas dan terpapar matahari berlebihan selama puasa.





Hentikan Puasa Bila Ada Gangguan





Pada saat tidak ada si Kecil, berpuasa mungkin tidak serumit menyusui saat puasa. Sebab gangguan berpuasa hanya Bunda tanggung sendiri. 





Namun saat menyusui, ada si Kecil yang menanggung konsekuensi bila ada gangguan. Jangan ragu untuk menunda puasa saat melihat air seni si Kecil berkurang, atau saat berat badan si Kecil berkurang.





Bunda juga perlu mendengarkan tubuh Bunda, jika terdapat tanda-tanda dehidrasi atau kekurangan cairan pada Bunda saat berpuasa jangan ragu untuk hentikan puasanya.





Ada Perbedaan Kandungan ASI





Foto: freepik.com




Beberapa ahli menyarankan untuk menunda berpuasa saat si Kecil masih berusia enam bulan. Anak dengan usia di atasnya, sudah mendapatkan asupan makanan selain ASI, sehingga berpuasa bukan suatu masalah. 





Kandungan ASI saat berpuasa juga dikatakan berubah, seperti berkurangnya magnesium, zinc , dan potasium pada ASI—yang dapat memengaruhi bayi baru lahir sampai usia enam bulan. 





Namun, keputusan untuk menyusui saat puasa kembali ke Bunda. Hanya saja, jangan lupakan untuk mempersiapkan bulan Ramadhan dengan nutrisi yang cukup untuk si Kecil, ya, Bun!









Sumber:





Aimi Asi. 2017. Tips Menyusui dan Berpuasa.





Idai. 2013. Pemberian ASI pada Bayi Lahir Kurang Bulan.





Baby Centre UK. 2018. Breastfeeding and fasting.





Australian Breastfeeding Association. 2018. Religious Fasting and Breastfeeding.


Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi

Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi
footer-main-logo
appstore-logogoogleplay-logo
appstore-logogoogleplay-logo

Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010