main-logo

Kaki Bengkak Saat Hamil? Waspada Gangguan Kehamilan Ini

header-image-18897
author-avatar-18897

Ditinjau oleh

dr. Fella Halimah Pratami, Sp.OG, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi

Diterbitkan 11 Agt 2022

share-icon

209


Kaki bengkak merupakan salah satu perubahan fisik yang umum dialami oleh ibu hamil selama masa kehamilan. Kondisi ini adalah hal yang normal, Bun. Biasanya kaki bengkak saat hamil terjadi sejak trimester pertama. Walaupun kaki bengkak merupakan kondisi yang umum terjadi pada ibu hamil, namun hal ini juga dapat menjadi salah satu pertanda gangguan kehamilan yang dapat membahayakan janin. Mari kita bahas untuk lebih jelasnya yuk, Bun.





Penyebab Kaki Bengkak saat Hamil









Di masa kehamilan, tubuh akan mengalami banyak perubahan, salah satunya adalah peningkatan kadar cairan. Pada ibu hamil, total volume air dalam tubuh dapat meningkat hingga 8 liter. Selain itu, volume plasma darah juga akan melonjak hingga 50 persen yang membuat total volume darah akan meningkat.





Sebagian cairan ini akan tetap berada di dalam sel dan sisanya akan terakumulasi di luar sel untuk meningkatkan pengiriman oksigen ke janin, mendukung sistem metabolisme tubuh, dan mengontrol aliran eletrolit. Peningkatan cairan ini dapat menyebabkan pembengkakan yang biasanya terjadi di tangan dan kaki atau yang biasa disebut dengan edema. Selain itu, tujuan peningkatan volume darah ini adalah untuk mengakomodir pendarahan ketika persalinan.





Selain itu, kaki bengkak saat hamil juga dapat disebabkan karena semakin besarnya rahim. Rahim yang terus membesar akan memberi tekanan pada pembuluh darah sehingga memperlambat aliran darah ke jantung dan menimbulkan penumpukan cairan pada jaringan.





Tips Mengatasi Kaki Bengkak saat Hamil









Kaki bengkak saat hamil merupakan hal yang umum terjadi pada ibu hamil. Walaupun demikian, kondisi ini sering membuat ibu hamil tidak nyaman. Dalam beberapa kasus, pembengkakan ini juga menimbulkan rasa nyeri yang dapat mengganggu aktivitas. Untuk mengatasinya, berikut ini beberapa tips untuk mengatasi kaki bengkak saat hamil:





1.     Kurangi kadar garam





Salah satu cara untuk mengatasi kaki bengkak ketika hamil adalah dengan membatasi asupan natrium atau garam. Asupan garam yang tinggi dapat membuat konsentrasi natrium dalam darah menjadi naik. Peningkatan kadar natrium ini akan membuat tubuh menahan air lebih banyak.





Kondisi tersebut akan membuat volume darah meningkat dan memberikan tekanan ekstra pada pembuluh darah kecil yang bisa menyebabkan kebocoran. Kebocoran ini akan masuk ke bagian ekstraseluler sehingga membuat pembengkakan pada bagian tubuh.





Saat hamil, Bunda juga sebaiknya membatasi konsumsi makanan kaleng serta makanan olahan karena kedua jenis makanan tersebut memiliki kandungan natrium yang tinggi.





2.     Cukupi kebutuhan kalium





Kaki bengkak saat hamil juga dapat disebabkan karena kekurangan kalium. Potasium berfungsi untuk menyeimbangkan cairan di dalam tubuh. Bunda dapat mencukupi kebutuhan kalium dengan mengonsumsi berbagai makanan yang memiliki kandungan kalium yang tinggi seperti kentang, ubi, pisang, bayam, salmon, dan yoghurt.





3.     Minum air putih yang cukup





Bengkak yang terjadi pada beberapa bagian tubuh di masa kehamilan memang disebabkan karena adanya peningkatan cairan. Namun, bukan berarti Bunda harus mengurangi jumlah air putih yang Bunda konsumsi.





Justru sebaliknya, Bun. Bunda sebaiknya mencukupi kebutuhan air putih minimal 10 gelas per hari. Karena jika tubuh Bunda mengira Bunda mengalami dehidrasi, tubuh Bunda akan menahan banyak cairan untuk mengimbanginya sehingga membuat adanya penumpukan cairan yang menjadi penyebab kaki bengkak.





4.     Olahraga ringan





Cara lainnya untuk mengatasi kaki bengkak saat hamil adalah olahraga ringan karena bengkak juga dapat disebabkan karena kurang gerak. Bunda dapat melakukan olahraga ringan seperti berjalan kaki atau sekedar membereskan rumah. Tapi ingat, hindari mengangkat barang yang berat dan jangan sampai Bunda terlalu kelelahan, ya.





5.     Gunakan sepatu yang nyaman





Sepatu yang kekecilan dapat menghambat aliran darah di kaki sehingga dapat memperburuk kondisi bengkak. Untuk itu, sebaiknya Bunda menggunakan sepatu yang nyaman saat bepergian. Bagi Bunda penggemar sepatu high heels, sebaiknya tahan dulu keinginan Bunda untuk menggunakannya karena jenis sepatu ini akan membuat kaki Bunda cepat lelah.





Gangguan Kehamilan yang Perlu Diwaspadai Jika Kaki Bengkak saat Hamil









Walaupun kaki bengkak saat hamil merupakan hal yang cukup umum dialami oleh ibu hamil, namun Bunda juga perlu waspada karena kaki bengkak dapat menjadi salah satu gejala gangguan kehamilan. Beberapa gangguan kehamilan yang biasanya ditandai dengan kaki bengkak di antaranya:





  • Preklampsia




Preklampsia merupakan salah satu gangguan kehamilan berupa kelainan perkembangan dan fungsi plasenta akibat peningkatan tekanan darah ibu. Kondisi ini membuat pembuluh darah menyempit sehingga menyebabkan gangguan kesehatan pada Bunda dan janin. Selain kaki bengkak, biasanya preklampsia juga disertai dengan berbagai gejala lain seperti tekanan darah tinggi, sakit kepala yang hebat, sesak nafas, nyeri di ulu hati, mual, muntah, frekuensi buang air kecil menurun, serta berat badan yang naik secara tiba-tiba.





Jika tidak segera ditangani, preklampsia dapat menyebabkan eklampsia atau kejang pada ibu hamil yang kemudian diikuti dengan penurunan kesadaran atau koma. Komplikasi preklampsia juga dapat membahayakan janin karena dapat membuat pertumbuhan janin terhambat, janin lahir prematur, bayi lahir dengan berat badan rendah, serta Neonatal Respiratory Distress Syndrome (NRDS) atau sindrom gawat napas pada bayi. 





  • Deep Vein Thrombosis (DVT).




Kehamilan dapat meningkatkan risiko pembekuan darah yang terjadi di kaki, paha, dan panggul atau biasanya disebut dengan Deep Vein Thrombosis (trombosis vena dalam). DVT pada ibu hamil disebabkan karena pembesaran rahim yang menimbulkan tekanan pada pembuluh darah balik vena di daerah panggul sehingga aliran darah ke jantung melambat dan menumpuk di kaki.





DVT dapat ditandai dengan gejala bengkak pada kaki dan betis yang disertai rasa nyeri, kaki tampak merah dan panas di area yang bengkak, kram pada malam hari dan rasa sakit yang parah saat menekuk lutut.





penggumpalan darah atau DVT tidak mempengaruhi kesehatan janin kecuali ada komplikasi yang lebih serius. Namun DVT dapat menjadi salah satu gejala preklampsia dan sindrom antifosfolipid (APS). APS merupakan gangguan autoimun yang meningkatkan risiko penggumpalan darah. Kondisi ini juga dapat meningkatkan risiko keguguran berulang, pembekuan darah di plasenta, plasenta tidak mendapatkan nutrisi, hingga serangan jantung serta stroke pada ibu hamil.





Gejala kaki bengkak merupakan kondisi yang dialami oleh sebagian besar ibu hamil. Walaupun hal ini tidak berbahaya, namun dalam beberapa kondisi, kaki bengkak dapat menjadi salah satu pertanda gangguan kehamilan yang lebih serius. Untuk itu, konsultasikan ke dokter kandungan jika Bunda mengalami hal ini untuk menghindari kemungkinan risiko penyakit lain yang dapat membahayakan kehamilan.





Sumber :





Healthline. 2020. When Pregnancy Swelling Becomes Concerning





NHS UK. 2021. Swollen Ankles, Feets, and Fingers in Pregnancy





Webmd. 2021. Preeclampsia: Sign, Causess, Risk Factors, complications





Very Well Family. 2021. Swelling in Pregnancy






Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi

Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi
footer-main-logo
appstore-logogoogleplay-logo
appstore-logogoogleplay-logo

Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010