Beberapa Faktor Risiko Kehamilan Ektopik
Ditinjau oleh
dr. Fella Halimah Pratami, Sp.OG, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi
Diterbitkan 8 Feb 2022
276
Berita kehamilan merupakan berita yang paling menyenangkan bagi Bunda yang sudah sangat menginginkan buah hati. Namun, sayangnya tidak semua kehamilan dapat berjalan dengan normal sesuai dengan harapan. Dalam beberapa kasus terdapat kehamilan ektopik yang bisa mengancam nyawa janin dan membahayakan Bunda.
Kehamilan ektopik artinya kehamilan yang terjadi di luar rahim atau kandungan. Umumnya kehamilan ini akan menyebabkan rasa nyeri yang hebat di area panggul dan janin tidak dapat berkembang secara normal, sehingga kehamilan harus diterminasi / dihentikan.
Jika pada kehamilan normal, proses pertemuan sel telur dan sperma (fertilisasi) akan berlanjut pada tuba falopi (saluran indung telur). Setelahnya, calon janin dari sel telur yang sudah dibuahi tersebut akan berjalan ke dalam rahim, menempel di dinding rahim kemudian berkembang hingga masa persalinan.
Pada kehamilan ektopik, sel telur yang telah dibuahi tidak menempel pada dinding rahim. Hasil pembuahan ini justru menempel pada bagian tubuh lain seperti di dinding tuba falopi (saluran indung telur), serviks (leher rahim), indung telur, atau bahkan di rongga perut.
Kehamilan yang terjadi di luar kandungan hampir selalu tidak bisa dipertahankan. Karena organ selain rahim tidak memiliki kemampuan untuk menjaga janin yang memerlukan banyak nutrisi, aliran darah, serta ruang yang cukup untuk berkembang.
Janin yang berkembang tidak pada tempatnya ini juga akan membuat area yang ditempati oleh janin tersebut rusak. Kerusakan berupa pecahnya pembuluh darah di area tersebut sehingga menyebabkan perdarahan di dalam rongga perut. Karena perdarahan ini terjadi di dalam rongga perut, maka seringkali tidak terdeteksi hingga ibu berada pada kondisi kritis akibat kehilangan banyak darah.
Oleh sebab itu, USG di awal kehamilan penting sekali untuk memastikan lokasi kehamilan agar Bunda terhindar dari kondisi kritis akibat kehamilan ektopik ini.
Kehamilan ektopik ciri-cirinya dapat dideteksi dari awal kehamilan. Namun, kebanyakan wanita tidak menyadari gejala atau tanda-tanda yang ada. Karena kehamilan ektopik memang sejatinya adalah kehamilan, maka semua gejala hamil normal bisa Bunda alami saat memiliki kehamilan ektopik. Seperti merasakan mual muntah, sakit kepala, dan payudara terasa keras. Namun tentu ada beberapa gejala yang membedakannya dari hamil normal. Berikut ciri-ciri yang kehamilan ektopik yang perlu Bunda waspadai:
Tidak dapat dipastikan kenapa wanita dapat mengalami kehamilan ektopik. Namun, dalam beberapa kasus umumnya kehamilan ektopik terjadi dikarenakan adanya kerusakan pada tuba falopi yang merupakan saluran yang menghubungkan antara indung telur dan rahim. Sehingga sel telur yang telah dibuahi–yang seharusnya berjalan menuju dan menempel di dinding rahim–tidak bisa melakukan tugasnya.
Penyebab kerusakan tuba falopi dapat dikarenakan beberapa hal, antara lain:
Meski tidak semua wanita mengalami kehamilan ektopik, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko wanita untuk mengalaminya.
Kehamilan ektopik pada dasarnya tidak dapat membuat janin berkembang dengan normal. Karena itu kehamilan harus segera dihentikan agar tidak semakin berkembang dan menyebabkan kerusakan pada tuba falopi serta berpotensi membahayakan nyawa Bunda.
Ada beberapa perawatan yang dapat dilakukan untuk menindaklanjuti kehamilan ektopik sesuai dengan kasusnya.
Sumber:
Maya Clinic. 2020. Ectopic Pregnancy
NHS. 2021. Ectopic Pregnancy
Grow by WebMD. 2020. Ectopic (Extrauterine) Pregnancy
Artikel Unggulan
Panduan agar Tetap Sehat Saat Hamil Muda
Saat Bunda positif hamil, apalagi bila ini adalah kehamilan yang pertama, akan banyak sekali hal yang Bunda perhatikan agar bisa menjalani kehamilan ini dengan ...
Ini Mengapa Bunda Perlu Konsumsi Suplemen Prenatal
Tumbuh kembang janin sangat ditentukan oleh asupan ibu selama mengandung. Oleh karena itu penting bagi ibu untuk memenuhi semua asupan nutrisi penting selama ha...
Ini Penyebab Libido Turun saat Hamil
Masalah yang satu ini kadang cukup membuat Bunda merasa gelisah saat dalam masa kehamilan: libido turun saat hamil. Padahal di berbagai tayangan, film, atau art...
Artikel Terkait
Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010