main-logo

8 Masalah Kulit yang Sering Terjadi pada Ibu Hamil

header-image-18480
author-avatar-18480

Ditinjau oleh

dr. Andri Welly, Sp. OG, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi

Diterbitkan 12 Des 2022

share-icon

1079


Kehamilan merupakan momen berharga yang pasti ditunggu-tunggu oleh setiap Bunda, apalagi jika ini adalah kehamilan yang pertama. Namun tak jarang, perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan dapat menimbulkan berbagai keluhan, salah satunya adalah keluhan seputar masalah kulit.





Masalah kulit saat hamil merupakan hal yang wajar terjadi selama kehamilan. Keluhan ini biasanya akan hilang dengan sendirinya setelah melahirkan. Namun demikian, masalah kulit pada ibu hamil seringkali membuat ibu hamil merasa cemas dan tidak percaya diri. Beberapa masalah kulit yang dapat terjadi saat kehamilan antara lain:





1.     Hiperpigmentasi (kulit menjadi lebih gelap )





Salah satu masalah kulit yang dapat muncul saat hamil adalah menghitamnya/ menggelapnya warna kulit atau yang biasa disebut dengan istilah hiperpigmentasi. Kondisi ini dialami oleh hampir 90% ibu hamil yang memiliki warna kulit yang agak gelap.





Garis tengah kulit dinding perut bagian depan (linea alba) mengalami pigmentasi coklat tua-hitam dan kemudian membentuk linea nigra. 





Hiperpigmentasi disebabkan karena adanya perubahan hormon yang mempengaruhi sel-sel melanosit yang merupakan sel pembentuk pigmen warna di kulit. Beberapa bagian tubuh yang dapat mengalami hiperpigmentasi selama kehamilan yaitu wajah, bagian puting payudara, dan lipatan-lipatan kulit seperti ketiak, leher, selangkangan, punggung dan punggung bagian atas.





Masalah kulit yang menghitam saat hamil dapat kembali terang setelah proses persalinan. Selain kulit yang menghitam, hiperpigmentasi juga dapat memicu timbulnya tahi lalat baru pada ibu hamil.





Kadang-kadang, bercak-bercak kecokelatan yang tidak beraturan dengan berbagai ukuran muncul di wajah dan leher, sehingga menimbulkan chloasma atau melasma gravidarum — yang disebut topeng kehamilan.





2.     Stretch marks atau striae gravidarum





Stretch marks merupakan guratan pada kulit yang muncul saat kehamilan. Biasanya guratan ini terlihat di bagian tubuh yang berlemak seperti perut, paha, lengan atas, dan pantat. Kondisi ini terjadi karena rusaknya jaringan elastis pada lapisan kulit dalam yang menyebabkan peradangan sehingga menimbulkan bekas luka pada lapisan kulit luar.





Umumnya kemunculan stretch marks terjadi pada semester kedua kehamilan dan semakin meningkat pada trimester ketiga kehamilan. Namun, kondisi ini pun dapat terjadi lebih awal. Guratan pada ibu hamil ini awalnya dapat berwarna merah, merah muda, atau ungu dan kelamaan akan berubah warna menjadi putih abu. Daerah kulit di atas payudara atau di sekitaran pusat hingga ke perut bagian bawah serta daerah pada merupakan daerah yang paling sering didapati timbulnya striae gravidarum. 





Osman dkk (2007) melaporkan bahwa 48 persen striae gravidarum timbul di perut responden; 25 persen di payudara; dan 25 persen di paha. Faktor risiko terkait timbulnya striae gravidarum adalah penambahan berat badan berlebih selama kehamilan, usia ibu yang lebih muda, dan riwayat keluarga dengan timbulnya striae gravidarum. Penyebab timbulnya striae gravidarum sampai saat ini tidak diketahui, dan tidak ada pengobatan yang pasti untuk mengobati striae gravidarum.





3.     Jerawat





Masalah kulit yang dapat muncul saat hamil selanjutnya adalah jerawat. Secara umum, jerawat dapat timbul karena adanya produksi minyak yang berlebih (sebum), penyumbatan di pori-pori, dan infeksi bakteri. Saat hamil, biasanya jerawat muncul di trimester pertama karena pada trimester ini hormon akan meningkat dengan pesat. Perubahan hormon yang pesat mengakibatkan kelenjar kulit menghasilkan lebih banyak minyak alami (sebum) dan hal ini pun dapat memicu penyumbatan sel kulit mati, sehingga muncul jerawat.





Untuk itu, ibu hamil disarankan untuk menjaga kebersihan wajah dengan rutin mencuci wajah menggunakan pembersih wajah yang bebas alkohol, pewarna, serta pewangi. Bunda juga harus menjaga hidrasi tubuh untuk mengontrol produksi minyak alami (sebum) di wajah.





BACA: 10 Obat Jerawat Alami yang Aman untuk Ibu Hamil





4.     Varises





Varises merupakan suatu kondisi ketika pembuluh darah di dekat kulit mengalami pelebaran dan pembengkakan. Hal ini akan membuat pembuluh darah yang membiru atau ungu menonjol di permukaan kulit. Varises pada ibu hamil disebabkan karena volume darah yang meningkat sehingga menekan pembuluh darah, rahim yang semakin membesar dan meningkatnya kadar hormon kehamilan.





Varises dapat membuat ibu hamil merasa pegal, gatal, dan terasa terbakar/vperih di bagian pembuluh darah yang menonjol. Gejala ini dapat semakin terasa saat malam hari atau ketika ibu hamil terlalu sering berdiri. Umumnya, gejala varises akan berangsur membaik setelah melahirkan terutama bagi Bunda yang tidak memiliki riwayat varises sebelum hamil.





5.     Spider veins





Seperti halnya varises, spider veins atau vascular spider juga merupakan kondisi saat pembuluh darah menonjol ke permukaan kulit. Namun, spider veins berbentuk lebih kecil serta lebih dekat dengan permukaan kulit dan menyerupai sarang laba-laba. 





Menurut European Journal of Vascular and Endovascular Surgery, wanita yang mengalami obesitas memiliki risiko lebih tinggi mengalami spider veins . Hal ini dikarenakan obesitas dapat memberi tekanan ekstra pada pembuluh darah.





6.       Prurigo atau pruritus gravidarum (gatal)





Prurigo merupakan salah satu masalah kulit saat hamil yang ditandai dengan gejala gatal serta timbul bentol-bentol kecil yang tersebar di area perut, bahu dan kaki. Munculnya bintik merah gatal pada kulit saat hamil ini disebabkan karena faktor hormonal serta perubahan pada sistem daya tahan tubuh yang terjadi saat kehamilan.





Prurigo umumnya muncul di trimester kedua atau ketiga dan akan menghilang dengan sendirinya saat hormon ibu hamil kembali normal setelah proses persalinan. Walaupun tidak berbahaya, rasa gatal akibat prurigo saat hamil dapat mengganggu kenyamanan Bunda dalam beraktivitas. Untuk mengatasinya, Bunda dapat mengoleskan krim pelembab pada bagian kulit yang gatal.





7.     Skin tag





Saat hamil, masalah kulit lain karena perubahan hormon yang dapat muncul adalah skin tag . Skin tag adalah daging tumbuh yang terbentuk dari pembuluh darah dan kolagen di lapisan luar kulit. Biasanya, skin tag berukuran kecil yaitu sekitar 1-2 mm. Namun dalam kondisi tertentu, skin tag dapat mencapai 5 cm. Skin tag saat hamil dapat timbul di area wajah, leher, dada bagian atas, dan di bawah lipatan payudara.





8.       Ruam kulit





Peningkatan hormon saat kehamilan juga dapat membuat kulit ibu hamil menjadi lebih sensitif sehingga rentan mengalami ruam. Salah satu ruam yang paling umum terjadi pada ibu hamil adalah Pruritic Urticarial Papules and Plaques of Pregnancy (PUPPP). PUPPP disebabkan oleh peradangan karena peregangan kulit yang menyebabkan kerusakan pada lapisan jaringan. Kondisi ini biasanya terjadi di trimester ketiga atau saat menjelang persalinan, dan dapat dialami pada kehamilan usia muda, jika Bunda memiliki tubuh yang terlalu kurus, memiliki jenis kulit yang sangat kering dan kondisi kulit kurang terhidrasi.





Masalah kulit merupakan salah satu keluhan yang normal terjadi pada saat kehamilan. Walaupun tidak membahayakan janin, sebaiknya Bunda mengonsultasikan hal ini pada saat pemeriksaan ke dokter kandungan. Segera kunjungi dokter jika masalah kulit seperti ruam disertai dengan gejala demam dan nyeri sendi karena hal ini dapat menjadi gejala gangguan kehamilan yang lebih serius.





Sumber:





Webmd. 2020. Skin Condition During Pregnancy





Medical News Today. 2019. Which Skin Conditions Occur During Pregnancy





What to Expect. 2021. Stretch Marks During and After Pregnancy





The Bump. 2017. How to Deal with Spider Veins During Pregnancy?


Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi

Punya pertanyaan lain?

Tanyakan kepada dokter di aplikasi! Gratis!

Unduh aplikasi
footer-main-logo
appstore-logogoogleplay-logo
appstore-logogoogleplay-logo

Layanan Pengaduan Konsumen
PT Asa Bestari Citta
feedback@diarybunda.co.id

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Whatsapp Ditjen PKTN: 0853-1111-1010